Quintel Blogger theme

A free Premium Blogger theme from newbloggerthemes.com

Sabtu, 05 Januari 2013

Khutbah Jum'at Syaikh Muhammad Ali Ash-Shobuni

Khutbah Jum’at Syaikh Ali ash-Shobuni
Jaga Aswaja


Dalam khutbah Jum’atnya sebagaimana yang dipublikasikan Buletin masjid al-Akbar edisi 108 21 Shofar/04 Januari 2013 Syaikh Ali ashShobuni berwasiat kepada segenap muslimin agar selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dan selau mengamalkan amalan Ahlussunnah wal Jamaah.

Dalam khutbah pria yang juga sebagai guru besar Ilmu Tafsir di Universitas King Abdul Aziz ini, bertausiyah bahwa umat manusia akan selalu hidup bahagia apabila mengamalkan lima hal:

pertama, hendaknya bertaqwa kepada Allah SWT, maka manusia akan mendapatkan puncak kebahagiaan di dunia ini.

Kedua, ridha dengan apa yang diberikan oleh Allah, maka manusia akan menjadi paling kaya di dunia ini.

Ketiga, berbuatlah baik kepada semua orang, maka orang lain akan berbuat baik kepada anda.

Keempat, berbuatlah baik kepada tetangga maka anda akan menjadi orang yang benar benar beriman.

Kelima, jangan terlalu banyak tertawa karena tertawa itu akan mematikan hati.

Masih dalam khutbahnya ulama asal Syiria ini menegaskan bahwa tidak pantas seorang mangaku muslim, tetapi menganiaya kepada orang lain, menyakiti orang lain, karena seorang muslim sejati ialah jika orang lain selamat dari tangan dan lisanya, juga tidak disebut muslim bagi yang tega membunuh orang lain tanpa hak.

Islam bukan agama pembunuh, justru Islam adalah agama yang menyelamatkan manusia, dan mengarahkan manusia dari kesesatan menuju jalan yang benar yakni hidayah Allah SWT.

Apakah kemudian orang membunuh seorang muslim dinamakan berjihad? Tentu tidak. Karena hakikat manusia itu adalah untuk menyelamatkan orang lain, bukan untuk menyakiti yang lain.

Dalam sesi dialog seusai shalat Juma’at Syaik Ali ash Shobuni menanggapai pertanyaan jamaah Jum’at tentang ahlususunnah dan aliran-aliran dalam Islam termasuk Syiah apakah termasuk Ahlussunah wal Jamaah?

Beliau menegaskan semua aliran dalam Islam adalah termasuk Ahlussunnah wal Jamaah selama mempunyai iman kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

“Misalnya ada aliran Maturidiyah, Asy’ariyah, Salafiyah dan sebagainya, jika tidak keluar dari al-Qur’an dan as-Sunnah maka termasuk Ahlussunah wal Jamaah”.

Masih dalam sesi dialog, ia juga menambahkan yang dimaksud dengan keluar dari al-Qur’an dan as-Sunnah diantanya adalah mencaci para sahabat nabi dan menambahkan ayat-ayat al-Qur’an. Karena itu sudah keluar dari konteks Ahlussunnah wal Jamaah.

“Para sahabat dan orang orang yang mengikuti mereka dengan baik adalah diridhoi Allah SWT, maka orang yang mengutuk sahabat, mencela sahabat, mencela pengikutnya, maka bukan termasuk mengikuti yang difirmankan Allah sehingga mereka bukan termasuk Ahlussunah.

Kebiasaan orang yang melaknat sahabat-sahabat, baik Abu Bakar, Umar, Usman, Ali atau Muawiyah, juga bukan termasuk Ahlus Sunnah. Karena melalui beliaulah ilmu tentang Agana Islam sampai kepada kita,” tegas ulama yang karyanya banyak di kaji diIndonesia ini dalam mengahiri jawaban untuk jamaah.

Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Anang Romli

Selasa, 11 September 2012

Tadabbur Alam : Rihlah Bajulmati

Bismillah,,,
subhanallah
 Hari ahad 26 Agustus,setelah sekian lama menentukan hari  untuk tadabbur alam akhirnya jadi juga,dan di putuskan untuk tadabbur alam ke pantai Bajulmati,Gedangan.
pantai yang masih asri,alami,yang belum banyak di eksplor keindahannya,hamparan pasir putih yang luas,bentang garis pantai yang sangat panjang,dan tentunya deburan ombak yang sangat keras,menambah keindahan pantai Bajulmati.

    Pukul 06.30 wib,kita berangkat dari Gondanglegi.,kita rombongan ber-8,,,antara lain Ustadz Sholeh Dawud,Syaiful Anwar,Yudianto,Agus Chandra,Nanang,Afandi,Pak Suliyadi,dan tentunya saya sendiri.Setelah memakan waktu kurang lebih satu jam setengah,melewati jalan yang berkelak-kelok,naik turun,akhirnya sampai juga kita di tempat tujuan,pantai Bajulmati.

   Setelah kita masuk di kawasan pantai,dan menuju tempat parkir mobil,tanpa banyak ba-bi-bu,kita langsung menggelar alas,untuk apa lagi kalau bukan untuk makan,karena kita berangkat belum ada yang sarapan,maklum saja kita berangkat pagi-pagi sekali,karena takut terkena macet,maklumlah karena masih suasana lebaran,di tambah medan yang di tempuh,lengkap sudah ''penderitaan'' kita.
  Kenyang setelah mengisi perut,barulah kita bisa menikmati indahnya pantai Bajulmati.Karena masih di dalam momen lebaran,pantai yang biasanya sepi menjadi ramai,tapi itu tidak menyurutkan langkah kita untuk menikmati indahnya pantai Bajulmati.
Puas menikmati indahnya pantai,tiba waktunya sholat duhur,setelah mandi kita sholat duhur berjam'ah di Masjid dekat pantai,masjid yang di bangun oleh Kh .Nur Huri Sattar.....Selesai sholat kita lanjut maen-maen di pantai karena masih belum puas juga..Sekitar pukul 02.00 kita meninggalkan pantai,kita mencari tempat di luar yang bisa di buat ngaji,karena tujuan kita selain untuk refreshing juga untuk mencoba ta'liem dengan suasana yang baru,yaitu ta'liem di alam.
     Setelah berkeliling akhirnya kita menemukan tempat yang cocok di pinggir jalan,tempat yang rindang oleh pepohonan pisang,suasana yang cocok untuk ta'liem.kita gelar alas lagi,kita keluarkan kitab hadits Sohih Muslim,kita baca satu persatu secara bergiliran,bab demi bab,sambil mendengar penjelasan yang di sampaikan oleh ust,Sholeh Dawud.Setelah selesai di akhir ta'liem kemudian Ust,Sholeh Dawud meg-ijazahkan pembacaan kitab Sohih Muslim kepada kita semua,suatu hal yang tidak kita duga sebelumnya,tentumya ijazah yang diberikan oleh Ust,Sholeh Dawud bersambung sampai Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki bersambung pulan sampai ke Mualif kitab yaitu Imam Muslim.
futur di pinggir pantai...hajar blee,,
    Tidak ada kata yang dapat di ucapkan kecuali alhamdulillahirobbil alamin,atas semua nikmat yang telah di berikan oleh Allah ta'ala,kita bisa berangkat dan kembali pulang dengan selamat.Sebelum kita pulang,kita tutup rangkaian acara kita dengan makan bersama....hadza min fadli robbi

dibawah karang
terik matahari....panas sangat

sepur-sepuran
makan lagi...







Kamis, 19 April 2012

Keutamaan-Keutamaan Orang Yang Menuntut Ilmu Agama

Keutamaan-Keutamaan Orang Yang Menuntut Ilmu Agama

Dari Abu Hurairah R.A berkata : Telah bersabda Rosulullah SAW :'' Barang siapa yang di kehendaki oleh Allah kebaikan kepadanya,maka Allah akan memberikan kepadanya pemahaman dalam hal agama''. [HR.Bukhori].
   Hadist diatas menjelaskan tanda-tanda kebaikan yang diperuntuhkan kepada seseorang apabila dia benar-benar semangat dalam mencari ilmu agama,dia akan mendapatkan nikmat akan ilmu yang dia dapat.Allah menjadikan ilmu yang dia cari,menjadi pertanda kebaikan pada dirinya.Sebab dengan ilmu tersebut dia mengerti mana yang halal mana yang haram,mana yang benar mana yang salah.
   Dari Zir bin Hubays berkata: Saya mendengar Shofwan bin Assal,berkata: Saya mendengar Rosulullah SAW. bersabda:"Tidak ada dari seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu (agama),kecuali malaikat meletakkan sayap-sayapnya karena perbuatan tersebut : karena malaikat ridho dengan apa yang mereka kerjakan". [H.R.Bukhori].
   Fadhilah bagi orang yang  mencari ilmu agama,bahwa malaikat akan meletakkan sayapnya di bumi,sebagai tanda penghormatan kepada orang yang mencari ilmu agama,karena malaikat ridho (bangga) kepada orang tersebut.Bahkan dalam riwayat lain di jelaskan bahwa malaikat meletakkan sayap-sayapnya,di sepanjang jalan yang di lalui oleh orang yang menuntut ilmu.
   Sahabat Muadz bin Jabal telah mengatakan sehubungan dengan hal ini,yang riwayatnya juga riwayat yang marfu'."Tuntutlah ilmu,karena sesungguhnya menuntut ilmu karena Allah merupakan suatu khasyah(perasaan takut,yakni kepada Allah),mencarinya merupakan ibadah,menelitinya merupakan jihad,mengajarkannya merupakan sedekah, dan memberikan kepada ahlinya merupakan taqarrub.Ilmu adalah penghibur di  kala sendirian,teman setia dalam menyepi,petunjuk dalam keadaan suka dan duka,menjadi pembantu di kalangan orang-orang yang di kasihi,dan menjadi teman saat tidak ada teman-teman,dan ilmu merupakan mercusuar dari jalan menuju surga.